Lika
Liku Sang Jari-Jari
Hidup di dunia ini hanya sementara, maka kita harus pintar-pintar
menunggu sebelum “dipanggil”.
Asal mula nama
Pepeng sendiri, berawal
sewaktu Ferrasta
masih kecil. Saat itu kakaknya
kesulitan
memanggil namanya Ferr,
maka ia (baca: kakak pepeng) memanggilnya Peng.
Kemudian, nama Pepeng muncul waktu ia Sekolah Menengah Atas (SMA), waktu itu Pepeng suka nongkrong di Pengkolan Rawa Mangun,
saat belum jadi terminal
sekarang ini. Nah, dari suka
nongkrong di tempat tersebut ia dipanggil Pepeng oleh teman-temannya yang
berarti Pemuda Pengkolan.
Pria asal Madura
kelahiran 23 September 1954 ini memulai karirnya di dunia lawak saat ia ikut lomba lawak tingkat mahasiswa
se-Indonesia tahun 1978 dan
akhirnya perlombaan itu dimenangkan Pepeng yang keluar menjadi juara satu, juara dua Krisna, kemudian juara tiga Nana . Berangkat dari lomba itu mereka bertiga pun membuat grup lawak dengan nama FKN 246.
Nama FKN diambil dari nama mereka bertiga Ferrasta, Krisna, dan Nana, lalu 246 sendiri diambil dari nomor urut finalis (baca : Ferrasta, Krisna, Nana) ketika
mengikuti lomba tersebut.
Setelah membuat grup lawak, Pepeng yang mempunyai
motto hidup Pantang Mati Sebelum Ajal ini bergabung dengan Radio Bahana, dengan
nama Bahana Jokes. Selanjutnya, ia membuat
Serius Santai (SERSAN) Prambors. Sayangnya, karirnya di dunia radio tak
bertahan lama, tepatnya pada tahun 1987 ia berhenti, dan menjadi pegawai
kantoran pada tahun 1988.
“Karena tuntutan
mertua yang menyuruh saya untuk hidup normal layaknya orang kerja di kantor,
jadi saya pun kerja ngantor di Bank Bina Esaan.” Ujar pria lulusan Psikologi
ini.
Tidak hanya sampai
disitu, Pepeng juga pernah bekerja di perusahaan Bakrie Brothers. Hingga
akhirnya menjadi pembawa acara telekuis Jari-jari di RCTI.
Setelah menjadi
pembawa acara telekuis Jari-Jari, nama Pepeng pun menghilang dari dunia
televisi. Kemudian, pada tahun 2005 Pepeng menderita sakit dan tidak bisa
berjalan, Dalam melawan rasa sakitnya ini ia tidak pernah mengeluh, ia menerima
segalanya yang ia dapat dari Allah SWT. Menurutnya yang paling susah dari
seseorang yaitu kemauan untuk menerima.
“Kalau seseorang
menolak yang ada jadi makin gondok, toh hal (baca : penderitaan) itu tidak akan
pergi.” Jelas Pepeng yang terbaring di tempat tidurnya.
Selain itu ada dua
hal yang memotivasinya bertahan hingga saat ini yaitu imannya dan
lingkungannya, terutama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Meskipun, Pepeng saat
ini dalam keadaan sakit, hal ini tidak menghambatnya untuk tetap menuntut ilmu.
Gelar S2 Psikologi yang telah didapatnya pada tahun 2006 lalu tidak membuatnya
puas sampai di situ saja. Saat ini beliau melanjutkan S3 Psikologi di Universitas
Indonesia (UI). Baginya ia menuntut ilmu agar tahu lebih banyak dan bisa
bermanfaat bagi semua orang.
Selain sibuk menempuh
S3, ia juga sedang asyik mengembangkan dunia multimedia dari tujuh tahun yang
lalu, seperti software untuk
melakukan video streaming. Ia juga
aktif di twitter, facebook, dan ia
juga sedang mengembangkan situs www.seribuan.com
yakni sebuah situs untuk kegiatan sosial yang membantu
pembangunan sekolah-sekolah.
Pria yang sudah
terbilang umur ini sangat bersemangat dalam menempuh ilmu dan melakukan
kegiatan sosial untuk masyarakat. Maka dari itu kita sebagai Pemuda Indonesia,
generasi penerus bangsa harus bisa mencontoh semangat Pepeng. Menurut Pepeng
cuma ada dua hal yang harus dimiliki oleh semua pemuda Indonesia yaitu bernyali
dan jujur.
“Seorang pemuda harus
bernyali dan jujur untuk mengakui kalo dia salah,” Tutup Pepeng dengan penuh
semangat.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking