05 Jun. 2013

Lika Liku Sang Jari-Jari
Hidup di dunia ini hanya sementara, maka kita harus pintar-pintar menunggu sebelum “dipanggil”.


Asal mula nama Pepeng sendiri, berawal sewaktu Ferrasta masih kecil. Saat itu kakaknya kesulitan memanggil namanya Ferr, maka ia (baca: kakak pepeng) memanggilnya Peng. Kemudian, nama Pepeng muncul waktu ia Sekolah Menengah Atas (SMA), waktu itu Pepeng suka nongkrong di Pengkolan Rawa Mangun, saat belum jadi terminal sekarang ini. Nah, dari suka nongkrong di tempat tersebut ia dipanggil Pepeng oleh teman-temannya yang berarti Pemuda Pengkolan.
 Pria asal Madura kelahiran 23 September 1954 ini memulai karirnya di dunia lawak saat ia ikut lomba lawak tingkat mahasiswa se-Indonesia tahun 1978 dan akhirnya perlombaan itu dimenangkan Pepeng yang keluar menjadi juara satu, juara dua Krisna, kemudian juara tiga Nana . Berangkat dari lomba itu mereka bertiga pun membuat grup lawak dengan nama FKN 246. Nama FKN diambil dari nama mereka bertiga Ferrasta, Krisna, dan Nana, lalu 246 sendiri diambil dari nomor urut finalis (baca : Ferrasta, Krisna, Nana) ketika mengikuti lomba tersebut.
Setelah membuat grup lawak, Pepeng  yang mempunyai motto hidup Pantang Mati Sebelum Ajal ini bergabung dengan Radio Bahana, dengan nama Bahana Jokes. Selanjutnya, ia membuat Serius Santai (SERSAN) Prambors. Sayangnya, karirnya di dunia radio tak bertahan lama, tepatnya pada tahun 1987 ia berhenti, dan menjadi pegawai kantoran pada tahun 1988.
“Karena tuntutan mertua yang menyuruh saya untuk hidup normal layaknya orang kerja di kantor, jadi saya pun kerja ngantor di Bank Bina Esaan.” Ujar pria lulusan Psikologi ini.
Tidak hanya sampai disitu, Pepeng juga pernah bekerja di perusahaan Bakrie Brothers. Hingga akhirnya menjadi pembawa acara telekuis Jari-jari di RCTI.
Setelah menjadi pembawa acara telekuis Jari-Jari, nama Pepeng pun menghilang dari dunia televisi. Kemudian, pada tahun 2005 Pepeng menderita sakit dan tidak bisa berjalan, Dalam melawan rasa sakitnya ini ia tidak pernah mengeluh, ia menerima segalanya yang ia dapat dari Allah SWT. Menurutnya yang paling susah dari seseorang yaitu kemauan untuk menerima.
“Kalau seseorang menolak yang ada jadi makin gondok, toh hal (baca : penderitaan) itu tidak akan pergi.” Jelas Pepeng yang terbaring di tempat tidurnya.
Selain itu ada dua hal yang memotivasinya bertahan hingga saat ini yaitu imannya dan lingkungannya, terutama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Meskipun, Pepeng saat ini dalam keadaan sakit, hal ini tidak menghambatnya untuk tetap menuntut ilmu. Gelar S2 Psikologi yang telah didapatnya pada tahun 2006 lalu tidak membuatnya puas sampai di situ saja. Saat ini beliau melanjutkan S3 Psikologi di Universitas Indonesia (UI). Baginya ia menuntut ilmu agar tahu lebih banyak dan bisa bermanfaat bagi semua orang.
Selain sibuk menempuh S3, ia juga sedang asyik mengembangkan dunia multimedia dari tujuh tahun yang lalu, seperti software untuk melakukan video streaming. Ia juga aktif di twitter, facebook, dan ia juga sedang mengembangkan situs www.seribuan.com yakni sebuah situs untuk kegiatan sosial yang membantu pembangunan sekolah-sekolah.
Pria yang sudah terbilang umur ini sangat bersemangat dalam menempuh ilmu dan melakukan kegiatan sosial untuk masyarakat. Maka dari itu kita sebagai Pemuda Indonesia, generasi penerus bangsa harus bisa mencontoh semangat Pepeng. Menurut Pepeng cuma ada dua hal yang harus dimiliki oleh semua pemuda Indonesia yaitu bernyali dan jujur.
“Seorang pemuda harus bernyali dan jujur untuk mengakui kalo dia salah,” Tutup Pepeng dengan penuh semangat. 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking